x

Pages

Astronot RRC: Wilayah Indonesia Seperti MUTIARA Kalau Diliat Dari Luar Angkasa

Wakil Presiden Boediono menerima kunjungan dua astronot China, Zhai Zhigang dan Nie Haisheng hari ini di Kantor Wakil Presiden, Jalan Kebon Sirih, Jakarta. Kedua astronot tersebut didampingi Duta Besar China untuk Indonesia Zhang Qiyue.

Kunjungan tersebut merupakan rangkaian perayaan memperingati 60 tahun hubungan Indonesia-China. China secara khusus mengirim dua astronotnya ke Indonesia dan Kapal Yuanwang 5, kapal pengendali satelit yang saat ini sudah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok dan dibuka untuk wartawan hari ini, besok sampai lusa.

"Kami sangat bangga ada dua antariksawan yang masih aktif bisa ikut berkunjung ke Indonesia. Zhai Zhigang adalah astronot Shenzou VII, antariksawan China pertama yang berjalan di luar angkasa. Kami saja jarang punya kesempatan bertemu mereka," kata Qiyue kepada wartawan dalam konferensi pers, Jumat (15/10/2010).

Dia menambahkan selama ini kerjasama di bidang antariksa antara Indonesia-China sudah berlangsung. China sudah membantu meluncurkan satelit milik Indonesia dan juga ada dua pakar Indonesia yang diundang memantau satelit dari Kapal Yuanwang 5.

"Kedua negara akan menandatangani memorandum of understanding bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tahun ini. Dalam kunjungan kali ini pemerintah China berkenan bekerja lebih lanjut dengan Indonesia. Kami akan mengunjungi Menteri Riset dan Teknologi dan Lapan hari ini," katanya.

Sementara itu, Zhai Zhigang dan Nie Haisheng mengaku bangga bisa berkunjung ke Indonesia. Zhigang juga berbagi pengalaman sebagai astronot.

"Kehidupan di luar angkasa indah sekali. Ada perasaan misterius karena penerbangan pesawat antariksa sangat cepat sekali. Di sana kami berada dalam kondisi gravitasi nol dan kami terapung di luar angkasa seperti ikan berenang di dalam air. Perasaannya sangat berbeda dengan yang ada di bumi. Semoga di masa depan lebih banyak orang bisa memasuki luar angkasa," katanya.

Sementara rekannya, Haisheng, mengatakan Indonesia tampak seperti mutiara dari luar angkasa. Namun Indonesia ternyata lebih indah saat dikunjungi langsung.

Kedua astronot tersebut mengatakan tidak pernah bercita-cita menjadi astronot. Akan tetapi, seiring dengan kemajuan teknologi di negaranya, mereka dipercaya dan diberi kesempatan oleh pemerintah untuk menjadi astronot.

"Waktu saya masih kecil, tanah air saya masih terbelakang. Saya belum tahu ada usaha penerbangan antariksa pada masa kecil. Pada malam waktu saya melihat ke langit, saya merasa luar angkasa pasti sangat indah saya juga punya impian besar suatu hari bisa melihat-lihat ke sana. Setelah dewasa saya dikasih kesempatan ini. Saya sangat mencintai pekerjaan ini dan punya kesempatan mewujudkan impian masa kecil saya," kata Zhigang.

Senada dengan Zhigang, Haisheng pun menyatakan sangat bersukur dengan pekerjaannya.

"Waktu kecil saya tak pernah bercita-cita menjadi antariksawan. Sesudah dewasa, waktu SMP impian saya memasuki universitas yang bagus. Sesudah saya memasuki Angkatan Udara China, impian saya menjadi pilot. Seiring dengan perkembangan China kita punya kemampuan penerbangan antariksa. Tanah Air saya memberi kesempatan saya menjadi antariksawan, saya dilatih jadi antariksawan," katanya. (srn)

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
 
 

Blogger

Berisi koleksi gambar,foto,berita,wallpaper,video,film,dsb yang berasal dari berbagai sumber. Sumber: dari pencarian google, blogwalking, website luar manca negara maupun website domestik. Jika anda merasa hak cipta anda dilanggar, maka anda berhak mengirim keberatan dan kami akan segera menghapusnya, dengan catatan kami akan menyelidikinya dulu, setelah itu akan kami tindak lanjuti. Terima kasih

Daftar Blog Saya

Badges

Indonesiana - Peringkat Blogger Indonesia
BloggingGratis Top 1,000,000 Sites : Blog With Dofollow