Beberapa bulan setelah kemunculan filmnya, Ubisoft segera merilis game bertajuk Prince of Persia: The Forgotten Sands. Didominasi dengan beragam akrobatik yang indah, membuat game ini cukup menghibur untuk dimainkan.
The Forgotten Sands, bisa dibilang merupakan perpaduan kisah dalam game The Sands of Time dan The Two Thrones. Hanya saja game ini memiliki tempat dan tampilan grafis sama seperti versi filmnya. Kelakuan sang pangeran dalam game ini pun tak ubahnya seperti di film.
Pemain akan memerankan Pangeran yang merupakan sosok pria ceroboh, namun tangkas ketika sedang berhadapan dengan musuh. Dalam game ini pun sang Pangeran masih diperlakukan suka diolok-olok oleh kakaknya, Malik.
Serupa Tapi Tak Sama dengan Versi Film
Ubisoft sepertinya sengaja merilis The Forgotten Sands sesaat setelah filmnya banyak diputar di layar lebar. Agaknya ini termasuk salah satu strategi Ubisoft untuk mendompleng kesuksesan yang diraih film Prince of Persia.
Meski terkesan memiliki alur cerita yang sama, namun kisah dalam The Forgotten Sands agaknya sedikit melenceng dari cerita yang ada dalam versi film.
Awal permainan, gamer akan disajikan sebuah pertempuran besar yang dipimpin oleh Malik. Beragam adegan pun mulai dilakoni pemain sembari mengikuti tutorial yang diberikan. Dari mulai bertarung, melompat, hingga melakukan gerakan kombinasi yang mematikan.
Bicara mengenai gerakan, pemain akan menjumpai beragam gerakan yang sama dengan versi filmnya. Entah itu berlari di dinding (Wall run) ataupun melompat indah ke berbagai lokasi. Tidak hanya itu, dalam The Forgotten Sands gamer juga menjumpai tampilan bangunan yang tidak berbeda dengan versi filmnya. Hanya saja jangan pernah mengharapkan kehadiran putri cantik dalam game The Forgotten Sands.
Kemiripan lainnya adalah dengan hadirnya fitur pemutar waktu. Dalam game ini pemain juga dapat mengulang setiap kejadian yang diinginkan, hanya saja untuk melakukan gamer harus mencapai level tertentu dan hanya dapat dilakukan sebanyak 5 kali.
Grafis dan Sound Kurang Mantab..
Penampilan akrobatik yang pangeran tentunya akan lebih baik jika dibarengi dengan kualitas grafis serta tatanan suara yang mantap. Namun sayang, hal tersebut tidak didapat dalam The Forgotten Sands.
Meski memiliki beragam animasi ciamik, kualitas warna yang baik, serta didukung cutscene yang memukau, namun secara keseluruhan engine Jade yang digunakan dalam game ini kurang membuat tiap karakter atau pun bangunan terlihat lebih 'hidup'.
Untuk sang pangeran misalnya, tepian tubuhnya masih terlihat kasar. Meski detikINET bermain pada resolusi 1920 X 1080 dengan Anti-Aliasing 4X, namun hal tersebut tidak dapat memperbaiki. Hal serupa pun terjadi pada tiap bangunan sekitar.
Tatanan suaranya pun bernasib sama. Meski ini bukanlah kali pertama seri Prince of Persia memiliki sound yang kurang mumpuni, namun setidaknya pada seri terdahulu gamer banyak dihibur dengan dialog yang dilontarkan sang pangeran. But, hey.. hal tersebut benar-benar absen dalam The Forgotten Sands!
Walau demikian, memainkan The Forgotten Sands masih cukup menyenangkan. Terlebih dengan dihadirkannya beberapa gerakan akrobatik yang menghibur. Sistem perkelahiannya juga terbilang baik, meski tak dipungkiri jika Artificial intelligence (AI) para musuh terlihat bodoh.
Kelebihan:
+ Beragam aksi akrobat
+ Gaya perkelahian yang beragam
Kekurangan:
- Grafis dan sound kurang mumpuni
- AI kurang baik
Dalam mereview game ini, detikINET menggunakan sistem berbasis: Prosesor Intel Core i7 965, Corsair HX1000W, Corsair Dominator 6GB kit, MSI GTX 275, WD VelociRaptor 300GB, ASUS VH226, dan sistem operasi Windows 7.
http://www.detikinet.com/read/2010/07/08/161802/1395721/655/akrobatik-indah-di-prince-of-persia-the-forgotten-sands
0 komentar:
Posting Komentar