Data Kemiskinan Indonesia: Mayoritas di Jawa dan Bali

Jumlah penduduk miskin di Indonesia, ternyata sebagian besar berada di Jawa-Bali yang memiliki pendapatan per kapita cenderung tinggi.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Bappenas, Max Pohan, di kantornya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2008.

Menurutnya, penyebaran penduduk miskin yang tidak merata di Indonesia disebabkan oleh kesenjangan antar wilayah.

"Kesenjangan antar wilayah merupakan isu sentral dari pembangunan daerah, baik dari segi pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, maupun penduduk miskin," ujarnya, Senin (19/7).

Berikut adalah data pendapatan per kapita dan penduduk miskin tiap wilayah:

1. Sumatera, pertumbuhan ekonomi 4,65% dengan pendapatan per kapita Rp9,8 juta dan penduduk miskin 7,3juta (14,4%)
2. Kalimantan, pertumbuhan ekonomi 5,26% dengan pendapatan per kapita Rp13,99 juta dan penduduk miskin 1,21juta (9%)
3. Jawa dan Bali, pertumbuhan ekonomi 5,89% dengan pendapatan per kapita Rp11,27juta dan penduduk miskin 20,19 juta (12,5%)
4. Sulawesi, pertumbuhan ekonomi 7,72% dengan pendapatan per kapita Rp4,98 juta dan penduduk miskin 2,61juta (17,6%)
5. Papua, pertumbuhan ekonomi 0,6% dengan pendapatan per kapita Rp8,96 juta dan penduduk miskin 0,98 juta (36,1%)
6. Nusa Tenggara, pertumbuhan ekonomi 3,5% dengan pendapatan per kapita Rp3,18 juta dan penduduk miskin 2,17 juta (24,8%)
7. Maluku, pertumbuhan ekonomi 4,94% dengan pendapatan per kapita Rp2,81juta dan penduduk miskin 0,49 juta (20,5%)

(nia/dnl)

sumber :http://www.detikfinance.com/read/2010/07/19/182127/1402398/4/penduduk-miskin-ri-ngumpul-di-jawa-bali?f9911023